Sejak jaman dahulu kala manusia menyadari bahwa pergantian
siang dan malam telah membagi aktivitas kehidupan sehari-hari ke dalam dua
jenis pembagian waktu, yaitu waktu bekerja dan waktu beristirahat.
Tak cukup hanya membagi hari dalam siang dan malam, manusia
kemudian juga membagi waktu berdasarkan pergerakan posisi matahari yang mereka
lihat setiap hari, yaitu naik dari tempat terbit di kaki langit, bergerak hingga tepat di puncak kepala lalu bergeser
turun kembali ke kaki langit di tempat terbenam.
Mulai saat itu mulailah orang berpikir tentang adanya sebuah
acuan waktu yang tepat dan spesifik untuk
menentukan kegiatan kegiatan mereka.
Perkembangan Jam dari Zaman ke Zaman:
Jam Matahari
Orang jaman dulu membagi waktu dengan mengamati matahari. Kalau matahari dekat dengan kaki
langit berarti waktunya sudah pagi atau menjelang malam. Jika matahari tepat di
atas kepala berarti tengah hari atau sore.
Jam tertua di dunia bernama jam sundial atau biasanya
disebut dengan jam matahari.Pertama kali digunakan kira-kira sekitar 3.500
sebelum masehi.
Jam Air
Sejarah juga mencatat ada yang menggunakan jam dari air.
Sekitar tahun 1400 sebelum masehi (sekitar 3.400 tahun yang lalu) jam air telah
ditemukan di Mesir.
Jam itu dinamakan clepsydra.
Di dunia Islam, awalnya seorang ilmuwan muslim bernama
Al-Jazari yang melakukan penelitian tentang jam. Al-Jazari memang bukan satu-satunya ilmuwan
yang menciptakan jam. Pada puncak
kejayaannya, utusan Khalifah Harun al-Rasyid
pernah menghadiahkan sebuah jam air kepada Charles yang Agung (Charlemagne),
raja bangsa Frank ( Perancis ).
Menurut al-Hassan dan Hill, jam seperti itu juga pernah
dibangun seorang insinyur Muslim bernama Ibnu al-Haystam (wafat 1039 M).
Deskripsi paling awal mengenai jam air dalam bahasa Arab, papar al Hassan dan
Hill, terdapat dalam risalah mesin karya al-Muradi yang bekerja di Spanyol
Muslim pada abad ke-11 M. Selain itu, pada abad yang sama, al-Zarqali juga
telah membangun dua jam air besar di tepi Sungai Tagus di Toledo.
Meski begitu, penciptaan jam air yang paling monumental
dilakukan Al-Jazari. Berkat kemampuan mekaniknya, Al-Jazari tercatat mampu
merakit beberapa jenis jam air. "Salah satunya, sebuah jam
dengan tenaga air yang tingginya satu meter dan lebarnya
satu setengah meter. Jam itu berhasil direkonstruksi di Museum Ilmu Pengetahuan
tahun 1976," ungkap Donald
Routledge Hill dalam karyanya A History of Engineering in Classical and
Medieval Times.
Al-Jazari juga mampu membuat jam air berbentuk gajah.
Bahkan, jam buatan al-Jazari sudah mampu menghasilkan suara. Dalam manuskrip
al-Jazari, jam itu merupakan jam paling awal yang menggunakan flow regulator,
sebuah sistem tutup-lubang dan sebuah otomaton seperti sebuah jam burung.
"Jam ini merupakan jam pertama dengan reaksi otomatis
dalam interval waktu. Jam ini menggunakan sebuah robot manusia (humanoid) yang
membentur gembreng sehingga sebuah robot burung mekanik secara otomatis
bersiul"
Jam air ini juga dikenal sebagai jam pertama yang bisa
merekam waktu secara akurat untuk menyesuaikan lamanya hari yang tidak sama
sepanjang tahun," imbuh al-Hassan dan Hill. Rancangan jam air buatan al-Jazari
juga diakui sangat bagus. ''Jam al-Jazari penuh dengan ide-ide dan
teknik-teknik yang penting bagi sejarah perancangan mesin,'' kata al-Hassan dan
Hill.
Versi lain ada yang terbuat dari mangkok logam yang dicelupkan
dalam wadah berisi air. Perlahan-lahan, mangkok logam yang dibawahnya diberi
lobang kecil, akan tenggelam dalam waktu tertentu. Alat ini masih digunakan di
Afrika utara pada abad ini.
Kemudian pada 100 SM dan 500 SM, horologis dan astronom Yunani dan Romawi mulai membuat jam air mekanik yang dikenal dengan Su Sung. Jam ini lebih kompleks dari sebelumnya dengan ditambahkan pengatur tekanan agar aliran air berjalan dengan konstan dan bentuk yang lebih menarik. Ada pula yang ditambahkan bel atau gong sebagai penanda waktu.
Kemudian pada 100 SM dan 500 SM, horologis dan astronom Yunani dan Romawi mulai membuat jam air mekanik yang dikenal dengan Su Sung. Jam ini lebih kompleks dari sebelumnya dengan ditambahkan pengatur tekanan agar aliran air berjalan dengan konstan dan bentuk yang lebih menarik. Ada pula yang ditambahkan bel atau gong sebagai penanda waktu.
Memiliki bola daya perunggu dan lima panel depan dengan
pintu yang bisa merubah boneka manekin.
Boneka ini dapat membunyikan bel atau gong dalam menandakan
waktu. Sayangnya, aliran air sangat sulit
untuk dikontrol sehingga jam model ini tidak bisa mencapai akurasi yang tepat.
Jam Pasir
Pasir mudah di peroleh hamper di semua tempat dan berbeda
dengan air, pasir tidak membeku dalam udara dingin. Gelas-gelas pasir pengukir
waktu yang kira-kira 1.200 tahun yang lalu mulai di gunakan, sangat sedikit mengalami perubahan bentuk.
Untuk menjaga agar pasir tetap sempurna keringnya, pasir itu di letakkan dalam
sebuah tempat dari kaca yang rapat tak tembus oleh air, yang menyempit pada bagian
tengahnya.Tetesan pasir dari sebuah lubang kecil pada mangkuk atau tempat
lainnya secara jelas dapat digunakan untuk mengukur waktu seperti halnya dengan
tetesan air yang teratur.
Karena itu tidaklah mengherankan, jam pasir sudah di
pergukan selama berabad-abad. Sebuah jam pasir yang sudah sangat tua terdapat
di majelis rendah di Westminster yang mengukur waktu dua menit untuk membunyikan
bel guna memanggil anggota-anggota majelis itu untuk memungut suara.
Tempat pasir itu dipasang didalam suatu rak yang dapat
dibalik- balikan. Atau tempat pasir saja yang dibolak- balikkan letaknya,
sehingga pasir mengalir turun terus-menerus.
Jam Astronomi
Ahli astronomi Islam di era kekhalifahan juga telah berhasil
menciptakan jam dengan berpatokan pada astronomi. "Misalnya, jam
astrolabe. Sekitar abad ke-10, al-Sufi menjelaskan seribu kegunaan astrolab, termasuk pengatur waktu, terutama
untuk waktu-waktu shalat dan Ramadhan," jelas Dr Emily Winterburn dalam
karyanya Using an Astrolabe.
David A King dalam bukunya bertajuk The Astronomy of the Mamluks
menjelaskan bahwa Ibnu al-Shatir menemukan jam astrolabe pertama di awal abad
ke-14 M. Al-Jazari pun menciptakan jam astronomi Jam astronomi terbesar yang
dibuat al-Jazari disebut castle clock, yang dianggap menjadi analog komputer
terprogram pertama. Howard R Turner dalam karyanya bertajuk Science in Medieval
Islam: An Illustrated Introduction menjelaskan bahwa jam itu merupakan sebuah alat yang lengkap dengan ketinggian
11 kaki dan memiliki fungsi ganda di samping sebagai alat pengatur waktu.
Sarjana Muslim lainnya yang menciptakan jam astronomi adalah Abu Raihan al-Biruni pada abad ke-11 M, yakni jam mekanik komputer kalender lunisolar. Jam itu berupa sebuah kereta dan rodanya.
Selanjutnya, muncul jam mekanik astronomi yang hampir
sejenis dengan karya Abu Raihan al-Biruni.
"Jam itu dibuat Abu Bakar dari Isfahan pada 1235 M,"
tutur Silvio A Bedini dalam bukunya Mechanical Universe: The Astrarium of
Giovanni de' Dondi", Transactions of the American Philosophical Society.
Jam Mekanikal
Jam dengan alat berat pertama kali diciptakan Ibnu Khalaf
al-Muradi dari Islam Spanyol. Ahmad Y al Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya
Islamic Technology: An Illustrated History mengungkapkan, ilmuwan Muslim yang
menciptakan jam mekanik lainnya adalah Taqi al-Din. Jam mekanik ciptaannya itu dituliskan
dalam The Brightest Stars for the Construction of Mecahnical Clocks. Dalam
bukunya itu, Taqi al-Din menguraikan konstruksi jam yang dikendalikan pemberat dengan
mekanisme gerak berupa verge an foliot,
suatu rangkaian gir yang berdetak, sebuah
alarm, dan pemodelan fase-fase bulan. ''Dia juga menjabarkan tentang pembuatan
jam yang dijalankan pegas dengan penggerak silinder-konis,'' tutur al-Hassan.
Jam dengan menggunakan alat berat serupa kemudian muncul
dalam sebuah karya bahasa Spanyol yang disusun dari sumber-sumber berbahasa
Arab. Al-Jazari juga menemukan jam air dengan pengatur air dan beban. Ini meliputi
jam dengan roda gigi dan sebuah jam tenaga air yang praktis, dengan tinggi satu meter dan lebar satu setengah meter.
Masyarakat Eropa baru mengenal jam yang dikendalikan
pemberat pada 1300 M. Sedangkan jam yang
dikendalikan pegas baru dikuasai peradaban Barat tahun 1430 M. Masyarakat
Inggris mulai membuat arloji pada 1580 M. Sedangkan orang Jerman sudah
menciptakan arloji tahun 1525 M.
Meski begitu, menurut al-Hassan dan Hill, dibandingkan orang
Eropa, Taqi al-Din lebih awal menguasai seni horologi (seni pembuatan
jam). Sayangnya, penguasaan teknologi
jam itu tak dibarengi dengan munculnya industri arloji di Turki. Justru negara-negara
Eropalah yang memasok jam-jam murah bagi Turki.
Jam Modern
Jam analog merupakan jam yang memiliki jarum yang berputar
secara kontinyu, dapat menunjukkan waktu pada resolusi berapa pun., pesatnya
perkembangan teknologi dimana segala sesuatu sudah dibuat dalam bentuk digital
dan masyarakat sudah banyak yang meninggalkan teknologi analog dan beralih ke
teknolgi digital diciptakanlah jam digital yang merupakan penyempurnaan dari
jam analog. Jam analog adalah jam yang biasa kita gunakan sehari-hari. Jam yang
menggunakan jarum. Contoh jam analog adalah jam dinding.
Perkembangan jam dari analog menjadi jam digital yang
memiliki cara kerja yang sama dengan jam analog dan diciptakan untuk melengkapi
kekurangan teknologi jam analog. Banyak fungsi yang dimiliki jam digital yang
tidak dimiliki jam analog tetapi mempunyai keuntungan lebih dari jam analog.
Diantaranya jam digital lebih mudah untuk dibaca dan pada
umumnya banyak digunakan dikalangan anak kecil. Dibandingkan dengan jam analog
jam digital memiliki ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan jam analog, dimana
jam digital dapat membaca ketelitian
sampai milidetik yang tidak dapat dilakukan oleh jam analog yang hanya membaca ketelitian
sampai sebatas detik saja.
Jam digital yang dibuat ini dap
at menampilkan tampilan sampai pada ketelitian detik dengan menggunakan 3 buah dual seven segment dimana seven segment pertama menyatakan jam, seven segment kedua menyatakan menit, dan seven segment ketiga menyatakan detik. Mikrokontroler yang digunakan pada jam digital ini adalah tipe AT89S52 sebagai unit pemrosesannya.
at menampilkan tampilan sampai pada ketelitian detik dengan menggunakan 3 buah dual seven segment dimana seven segment pertama menyatakan jam, seven segment kedua menyatakan menit, dan seven segment ketiga menyatakan detik. Mikrokontroler yang digunakan pada jam digital ini adalah tipe AT89S52 sebagai unit pemrosesannya.
Kebanyakan jam digital menampilkan jam dalam format hari 24
jam, di Amerika dan beberapa negara lain menggunakan pewaktu dalam format 12
jam dengan indikasi pembeda "AM" atau "PM".Untuk menampilkan
waktu, kebanyakan jam digital menggunakan tujuh-segmen LED, VFD, atau LCD untuk
tampilan waktu dalam empat digit. Umumnya termasuk juga elemen lain seperti
penunjuk AM atau PM, alarm dan yang lannya.
Jam atom
Jam atom adalah sebuah jenis jam yang menggunakan standar
frekuensi resonansi atom sebagai penghitungnya. Jam atom awal adalah maser
dengan peralatan lainnya. Standar frekuensi atom terbaik sekarang ini
berdasarkan fisika yang lebih maju melibatkan atom dingin dan air mancur
atomik.
Tim ilmuwan di Colorado mengklaim telah menciptakan jam
paling akurat di dunia. Jam yang dibuat di National Institute of Standards and
Technology, Colorado itu bisa merekam 13,7 miliar tahun umur Bumi dalam waktu empat detik. Patrick Gill,
salah satu ilmuwan menyebutkan jam optik ciptaan mereka memonitor goyangan atom
yang terperangkap atom alumunium 27. Tingkat keakuratan yang tinggi pada jam
ini dikarenakan atom pada jam ini bergoyang pada frekuensi cahaya ketimbang gelombang
microwave.
Dengan demikian, atom-atom itu bisa membagi-bagi waktu
kedalam interval yang lebih kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar